Dalam Rangka
Eliminasi Stunting, TIM KKN 312 UNS Melakukan Deteksi Dini Anemia di Empat
Sekolah Dasar Negeri Desa Kedungwaduk, Sragen
Terganggunya
pertumbuhan terutama tinggi/panjang tubuh anak sehingga tidak sesuai dengan
usia atau yang lebih dikenal dengan istilah stunting merupakan salah satu
permasalahan kesehatan Indonesia sampai saat ini. Bagaimana tidak? 21,5 persen
anak Indonesia mengalami stunting menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI)
2023. Berbagai cara sudah dilakukan untuk pencegahan dan eliminasi stunting,
salah satunya adalah dengan mengatasi faktor risiko yang dapat membuat stunting
yaitu anemia. Menyadari urgensi ini maka TIM Kuliah Kerja Nyata (KKN) 312 UNS
mengadakan edukasi mengenai anemia, pemeriksaan hemoglobin gratis, dan
pembagian tablet tambah darah pada remaja sebagai langkah nyata pencegahan
anemia pada generasi muda.
Kegiatan yang
berlangsung selama empat hari (22, 24, 25, dan 26 Juli 2024) di empat sekolah
dasar negeri berbeda (SDN Kedungwaduk 1,2,3, dan 4) yang berada di Desa
Kedungwaduk, Sragen, Jawa Tengah memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan
remaja terhadap anemia dan pencegahannya, serta mendeteksi dini anemia pada
remaja putri kelas 4,5, dan 6 SD. Adapun alasan TIM KKN 312 memilih target
remaja putri berusia 10-14 tahun karena berdasarkan data DInas Kabupaten Sragen
tahun 2017, sebanyak 1.211 remaja putri di Kabupaten Sragen pada rentang usia tersebut
mengalami anemia. Dengan banyaknya jumlah kasus tersebut maka penanganan anemia
harus diberikan sedini mungkin.
Anemia sendiri
merupakan kondisi kurangnya sel darah merah atau rendahnya kadar hemoglobin
(<12 g/dL) dalam darah. Masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan yang
rentan dalam terjadinya anemia karena cepatnya fase pertumbuhan dan
perkembangan yang ditandai dengan tingginya kebutuhan nutrisi dan dimulainya
menstruasi pada remaja putri. Anemia memiliki dampak negatif jangka pendek dan
jangka panjang. Pada jangka pendek, remaja putri yang mengalami anemia akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, turunnya kemampuan kognitif
dan presentasi belajar, serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit
infeksi. Pada jangka panjang, remaja putri yang memiliki anemia yang tidak
tertangani hingga menjadi dewasa dan hamil akan menyebabkan risiko kelahiran
prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kematian ibu, dan
kematian bayi baru lahir. Anemia yang umum terjadi disebabkan oleh kurangnya
zat besi yang dikatikan sebagai salah satu faktor risiko dari stunting. Hal ini
karena kekurangan zat besi yang
terus-menerus pada ibu hamil yang menderita anemia dapat mengakibatkan
pemendekan panjang badan bayi baru lahir secara signifikan. Dengan demikian
konsumsi tablet tambah darah merupakan salah satu cara pencegahan terhadap
anemia sehingga terhindar dari komplikasi anemia baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Pada kegiatan
deteksi anemia oleh tim KKN 312 ini dimulai dengan edukasi kepada siswa dan
siswi mengenai apa itu anemia dan cara mencegahnya. Edukasi yang dibawakan
melalui slide powerpoint oleh salah satu mahasiswa tim, I Made Adi Palguna Rama
Daffa, menjelaskan pentingnya isi piringku dan konsumsi tablet tambah darah untuk
mencegah terjadinya anemia. Setelah dilakukan edukasi, kegiatan dilakukan
dengan makan bersama dengan pola isi piringku untuk siswa, sedangkan
pemeriksaan status gizi dan hemoglobin untuk siswi. Siswi pada masing-masing
empat SD diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atasnya untuk
mengetahui status gizi sebelum dilakukannya cek kadar hemoglobin. Setelah
dilakukan pengukuran tersebut, oleh anggota TIM KKN 312 yang lain dilakukan
pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dengan GCHb. Setelah pengecekan tersebut akan
diberikan tablet tambah darah sesuai dengan kadar hemoglobin masing-masing
sisiwi. Pada rangkaian kegiatan ini siswi yang mengikuti acara menyambut
antusias karena belum pernahnya memeriksa langsung kadar hemoglobin mereka.
Selain itu, guru-guru SD pun memberikan respon positif atas kegiatan ini
seperti apa yang disampaikan salah satu guru di SD Kedungwaduk 2 setelah acara
ini selesai.
“Terimakasih Mas/Mbak KKN FK UNS
yang sudah menyampaikan ilmu yang dipunya, semoga bermanfaat bagi adek-adek di
sekolah kami,” ucap Bu Tami pada akhir dari rangkaian acara di SDN Kedungwaduk
2.
Dengan
adanya kegiatan ini, TIM KKN 312 berharap remaja putri yang sudah mendapat
edukasi dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu anemia sehingga dapat
mencegah dengan komplikasi serius dari anemia, salah satunya stunting.