Eliminasi Stunting, TIM KKN 312 UNS Melakukan Deteksi Dini Anemia

 

Dalam Rangka Eliminasi Stunting, TIM KKN 312 UNS Melakukan Deteksi Dini Anemia di Empat Sekolah Dasar Negeri Desa Kedungwaduk, Sragen

Terganggunya pertumbuhan terutama tinggi/panjang tubuh anak sehingga tidak sesuai dengan usia atau yang lebih dikenal dengan istilah stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan Indonesia sampai saat ini. Bagaimana tidak? 21,5 persen anak Indonesia mengalami stunting menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Berbagai cara sudah dilakukan untuk pencegahan dan eliminasi stunting, salah satunya adalah dengan mengatasi faktor risiko yang dapat membuat stunting yaitu anemia. Menyadari urgensi ini maka TIM Kuliah Kerja Nyata (KKN) 312 UNS mengadakan edukasi mengenai anemia, pemeriksaan hemoglobin gratis, dan pembagian tablet tambah darah pada remaja sebagai langkah nyata pencegahan anemia pada generasi muda.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari (22, 24, 25, dan 26 Juli 2024) di empat sekolah dasar negeri berbeda (SDN Kedungwaduk 1,2,3, dan 4) yang berada di Desa Kedungwaduk, Sragen, Jawa Tengah memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap anemia dan pencegahannya, serta mendeteksi dini anemia pada remaja putri kelas 4,5, dan 6 SD. Adapun alasan TIM KKN 312 memilih target remaja putri berusia 10-14 tahun karena berdasarkan data DInas Kabupaten Sragen tahun 2017, sebanyak 1.211 remaja putri di Kabupaten Sragen pada rentang usia tersebut mengalami anemia. Dengan banyaknya jumlah kasus tersebut maka penanganan anemia harus diberikan sedini mungkin.





Anemia sendiri merupakan kondisi kurangnya sel darah merah atau rendahnya kadar hemoglobin (<12 g/dL) dalam darah. Masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan yang rentan dalam terjadinya anemia karena cepatnya fase pertumbuhan dan perkembangan yang ditandai dengan tingginya kebutuhan nutrisi dan dimulainya menstruasi pada remaja putri. Anemia memiliki dampak negatif jangka pendek dan jangka panjang. Pada jangka pendek, remaja putri yang mengalami anemia akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, turunnya kemampuan kognitif dan presentasi belajar, serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit infeksi. Pada jangka panjang, remaja putri yang memiliki anemia yang tidak tertangani hingga menjadi dewasa dan hamil akan menyebabkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kematian ibu, dan kematian bayi baru lahir. Anemia yang umum terjadi disebabkan oleh kurangnya zat besi yang dikatikan sebagai salah satu faktor risiko dari stunting. Hal ini karena  kekurangan zat besi yang terus-menerus pada ibu hamil yang menderita anemia dapat mengakibatkan pemendekan panjang badan bayi baru lahir secara signifikan. Dengan demikian konsumsi tablet tambah darah merupakan salah satu cara pencegahan terhadap anemia sehingga terhindar dari komplikasi anemia baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pada kegiatan deteksi anemia oleh tim KKN 312 ini dimulai dengan edukasi kepada siswa dan siswi mengenai apa itu anemia dan cara mencegahnya. Edukasi yang dibawakan melalui slide powerpoint oleh salah satu mahasiswa tim, I Made Adi Palguna Rama Daffa, menjelaskan pentingnya isi piringku dan konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah terjadinya anemia. Setelah dilakukan edukasi, kegiatan dilakukan dengan makan bersama dengan pola isi piringku untuk siswa, sedangkan pemeriksaan status gizi dan hemoglobin untuk siswi. Siswi pada masing-masing empat SD diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atasnya untuk mengetahui status gizi sebelum dilakukannya cek kadar hemoglobin. Setelah dilakukan pengukuran tersebut, oleh anggota TIM KKN 312 yang lain dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dengan GCHb. Setelah pengecekan tersebut akan diberikan tablet tambah darah sesuai dengan kadar hemoglobin masing-masing sisiwi. Pada rangkaian kegiatan ini siswi yang mengikuti acara menyambut antusias karena belum pernahnya memeriksa langsung kadar hemoglobin mereka. Selain itu, guru-guru SD pun memberikan respon positif atas kegiatan ini seperti apa yang disampaikan salah satu guru di SD Kedungwaduk 2 setelah acara ini selesai.

“Terimakasih Mas/Mbak KKN FK UNS yang sudah menyampaikan ilmu yang dipunya, semoga bermanfaat bagi adek-adek di sekolah kami,” ucap Bu Tami pada akhir dari rangkaian acara di SDN Kedungwaduk 2.

            Dengan adanya kegiatan ini, TIM KKN 312 berharap remaja putri yang sudah mendapat edukasi dapat meningkatkan kepedulian terhadap isu anemia sehingga dapat mencegah dengan komplikasi serius dari anemia, salah satunya stunting.

 

















Open Studio Dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta

 

Open Studio Dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta Dan Pameran Seni Rupa “Riwayat”

 

Dosen-dosen Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta menyelenggarakan pembukaan Open Studio dan pameran seni rupa bertajuk “Riwayat” pada Sabtu, 27 Juli 2024, di Galeri Fadjar Sidik, pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Dosen-dosen yang mengikuti open studi dan pameran antara lain Amir Hamzah, Deni Junaedi, I Gede Arya Sucitra, M. Agus Burhan, Setyo Priyo Nugroho, Wiyono dan Y. F. Yudhistira.

Open Studio dan pemeran seni rupa “Riwayat” dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn. Pembukaan pameran dan  Open Studio dihadiri oleh Rektor, Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Pembantu Dekan III Fakultas Seni Pertunjukan, mahasiswa, seniman-seniman di Yogyakarta dan tamu undangan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menunjukan kepada publik terkait proses kreatif dan karya-karya yang dihasilkan dosen-dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta.

Open Studio adalah sebuah konsep atau kegiatan di dunia seni yang biasanya dilakukan di lingkungan akademik atau studio seni. Dalam Open Studio, seniman atau mahasiswa seni memperlihatkan proses kreatif mereka secara terbuka kepada publik atau sesama seniman. Hal ini bisa berupa presentasi karya-karya dalam proses pembuatan, diskusi tentang ide-ide dan teknik yang digunakan, serta berbagi pengalaman atau pengetahuan tentang seni.

Menurut kurator pameran dan open studio, Satrio Hari Wicaksono, “Open Studio ini sebenarnya inisiasi dosen seni lukis untuk membangun atmosfer kreatif penciptaan seni para dosen Lukis dan proses kratif ini telah dilaksanakan secara internal dari bulan Februari 2024”. Lebih lanjut beliau menyampaikan tujuan dari kegiatan ini ialah memotivasi, memberikan bekal tambahan di luar kelas, dan berbagi pengalaman dalam mengonstruksi tema dan memproduksi karya seni sebagai bagian dari proses akademik dengan cara mengenal dan memahami proses berkarya yang dilakukan oleh para dosen. Namun, sangat disayangkan jika kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi pihak internal saja, sehingga kemudian Jurusan Seni Murni memperbesar skala kegiatan ini dan berbagi kepada publik secara lebih luas.

Penyelenggaraan Open Studi ini sejalan dengan semangat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digulirkan Kementerian, demikian disampaikan oleh Dr. Irwandi, M.Sn. selaku Rektor ISI Yogyakarta ketika memberikan sambutan. Semangat Merdeka Belajar yang mendorong siswa memperoleh pengalaman di luar kelas tentu sama dengan semangat penyelenggaraan Open Studi yang memberikan pengalaman nyata di luar kelas bagi mahasiswa.                               

Bersamaan dengan Open Studio digelar pameran bertajuk “RIWAYAT”. Pameran ini akan menghadirkan ragam karya-karya yang telah dihasilkan oleh para dosen selama perjalanan karirnya sebagai dosen dan seniman. Publik dapat melihat dan memaknai bagaimana perubahan karakter, gaya, sudut pandang dan tema yang dihadirkan secara periodik dalam karya-karya yang dipamerkan. Pemaran dilaksanakan pada 27 Juli sampai dengan 20 Agustus 2024 di Galeri Fadjar Sidik Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta dan terbuka bagi masyarakat umum.






















Gelar Pertunjukan Tari Kolaborasi

 

ISI Yogyakarta dan Srinakharinwirot University 

Gelar Pertunjukan Tari Kolaborasi

 

ISI Yogyakarta melalui Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa, Srinakharinwirot University bekerjasama menggelar Pertunjukan Tari Kolaborasi pada 25 Juli 2024, Di Asok-Montri Music and Performing Arts Hall, Srinakarinwirot University, pukul 17.00 waktu Thailand. Pertunjukan kolaborasi ini menampilkan tari  selamat datang yang dibawakan dan diiringi karawitan dari mahasiswa Srinakharinwirot University, sedangkan mahasiswa dan dosen ISI Yogyakarta menampilkan tari topeng panji dengan tajuk “Klana Sewandana Lena”. Pentas ini disaksikan oleh sivitas akademika Srinakharinwirot University, tamu undangan dan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok.

Pertunjukan tari kolaborasi ini merupakan hasil akhir dari Workshop on Thai & Indonesia Dance and Music yang diselenggarakan ke dua perguruan tinggi. Sivitas akademika dua perguruan tinggi saling berbagi pengetahuan dan keterampilan terkait tari dan musik tradisi yang dimiliki masing-masing negera. Dosen-dosen ISI Yogyakarta mengajarkan bagaimana memainkan gamelan dan mengajarkan tari gaya Yogyakarta kepada sivitas akademika Srinakarinwirot University. Dosen-dosen ISI Yogyakarta juga memperoleh pengetahuan baru karena diberikan kesempatan belajar tari tradisi thailand, tari Mae Bot Lek dan belajar memainkan alat musik tradisi thailand.

Menurut M. Heni Winahyuningsih, M.Hum. selaku pengajar workshop dan Pembantu Dekan I, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta “Dengan pelaksanaan kolaborasi ini kami belajar tari dan musik thailand, dan yang paling membanggakan pengajar workshop tari tradisi thailand, Raden Oky Bima Reza Afrita, S.Sn., M.A. adalah alumni ISI Yogyakarta yang saat ini menjadi tenaga pengajar di Srinakarinwirot University”. Dengan keberadaan alumni sebagai tenaga pengajar di Srinakarinwirot University diharapkan memperkuat kerjasama yang telah dilakukan kedua perguruan tinggi.

Srinakharinwirot University  merupakan salah satu mitra strategis ISI Yogyakarta. Kedua perguruan tinggi telah memiliki sejarah panjang dalam berkolaborasi sehingga mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan bersama. Pentas dan workshop diselenggarakan sebagai bentuk implementasi MoU yang telah ditandatangani kedua pimpinan perguruan tinggi. Melalui aktivitas bersama mitra perguruan tinggi internasional diharapkan mampu meningkat nalai IKU 6 ISI Yogyakarta serta mampu memperbaikan peringkat FSP ISI Yogyakarta di QS World by Subject Performing Arts.

 












Penguatan Potensi Diplomasi Budaya Indonesia

 

BKSAP DPR RI Dorong Penguatan Potensi Diplomasi Budaya Indonesia

di ISI Yogyakarta

 

Yogyakarta, (10/07/2024) – Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dipimpin oleh Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana (Fraksi P.Demokrat, Komisi VI), menggelar kegiatan ‘BKSAP Day’ atau diseminasi output diplomasi parlemen serta kolaborasi dengan komunitas akademik dan pegiat seni budaya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, pada Rabu, 10 Juli 2024.

Kegiatan bertajuk “Diplomasi Parlemen dan Budaya dalam Memperkuat Hubungan Internasional dan Promosi Warisan Budaya” ini dihadiri pula oleh Wakil Ketua BKSAP lainnya, Gilang Dhielafararez (F-PDIP, Komisi III) dan Achmad Hafisz Tohir (F-PAN, Komisi XI); serta Anggota BKSAP Puteri Komaruddin (F-P.Golkar, Komisi XI), Ratih Megasari Singkarru (F-P.Nasdem, Komisi X), Linda Megawati (F-P.Demokrat, Komisi IX), dan Didi Irawadi Syamsuddin (F-P.Demokrat, Komisi XI). Hadir pula dari pihak ISI Yogyakarta, jajaran rektorat yang diwakili oleh Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan Dr. M. Kholid Arif, Pembantu Rektor II Dr. Suryati, M.Hum, para pengajar, serta mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa, Seni Pertunjukan, dan Seni Media Rekam.

Mengawali diskusi, Wakil Ketua BKSAP Putu S. Rudana menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan warisan budaya Indonesia untuk meningkatkan soft power dan upaya diplomasi budaya. Ia menyoroti pengakuan UNESCO terhadap Indonesia sebagai negara super power di bidang budaya, yang mencerminkan kekayaan ragam budaya bangsa. “Bayangkan jika hal ini dapat dikapitalisasi secara optimal sebagai kekuatan diplomasi Indonesia di tingkat global. Indonesia bisa benar-benar menjadi world’s ring of culture,” ujar Putu.

Ia juga memaparkan potensi diplomasi budaya sebagai jembatan untuk membangun hubungan antar manusia (people-to-people relations), kepercayaan dan pemahaman antar bangsa. “Diplomasi budaya sering kali lebih efektif dalam menyentuh hati dan pikiran orang dibandingkan dengan diplomasi politik. Melalui diplomasi budaya, tidak hanya soft power dan profil internasional kita yang meningkat; kita juga dapat menyebarkan nilai-nilai luhur bangsa seperti kemanusiaan, gotong royong, keberagaman, dan toleransi di mata dunia,” ujar Putu. Dengan penekanan pada potensi ekonomi dari sektor seni kreatif, Putu juga menyebut signifikannya kontribusi sektor ini terhadap PDB, dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat.

Putu juga mengapresiasi berbagai prestasi dan peringkat tinggi yang diraih oleh ISI Yogyakarta, khususnya dalam bidang seni rupa dan seni pertunjukan, berdasarkan pemeringkatan QS World. “Kami bangga dapat berkunjung dan bertukaran pikiran dengan rekan-rekan ISI Yogyakarta hari ini, yang merupakan pionir, sebagai lembaga pendidikan seni tertua di Indonesia,” ungkap Putu. Kerja sama budaya dan pendidikan, termasuk dalam bentuk pertukaran pelajar antar lembaga pendidikan seni dunia juga didorong oleh BKSAP DPR RI, agar dapat menjadi landasan hubungan antar manusia yang kohesif, sebagai modal kekuatan Indonesia di kancah global.

 

Putu kemudian menyoroti peran dan fungsi BKSAP DPR RI dalam menjalankan Diplomasi Parlemen, sesuai amanat UU No. 13 tahun 2019 (MD3). Ia menyoroti pergeseran dari diplomasi tradisional ke diplomasi multi-track yang inklusif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk anggota parlemen, institusi pendidikan, pelaku seni budaya, dan masyarakat sipil. “Kalian adalah aktor diplomasi. Sebagai mahasiswa dan pelaku seni, semangat adik-adik harus terus ditingkatkan dalam mengembangkan karya, inovasi, dan mengharumkan nama bangsa. Kekayaan budaya kita harus menjadi aset utama, dan seni tidak boleh lagi dianaktirikan. Kami di parlemen, khususnya BKSAP, siap mendukung dan berkolaborasi,” tegas Putu.

Lebih jauh, Putu juga menjelaskan bagaimana diplomasi parlemen dapat mendukung upaya mendorong penguatan diplomasi budaya melalui kerja sama internasional dan promosi budaya Indonesia di berbagai forum parlemen. Diskusi antara para legislator dengan mahasiswa kemudian berlangsung dinamis dan konstruktif, dengan berbagai topik mulai dari kebebasan berekspresi, ruang gerak dan dukungan bagi seniman, kesempatan pelatihan dan peningkatan kapasitas, hingga dana abadi kebudayaan.

Mengakhiri diskusi, Putu menekankan harapannya agar dialog antara parlemen dengan pelaku seni budaya yang terbangun dapat menjadi katalisator bagi peningkatan afirmasi dan dukungan politik bagi bidang seni budaya. Ia juga berharap, inisiatif penyelenggaraan pameran seni di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dapat direalisasikan dalam waktu dekat, termasuk dengan partisipasi ISI Yogyakarta. (BKSAP)




















 

Seminar Nasional Lustrum ke-8 ISI Yogyakarta


Seminar Nasional Lustrum ke-8 ISI Yogyakarta

 

ISI Yogyakarta menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Seni, Religi, Keadaban” pada 6 Juni 2024, di Concert Hall ISI Yogyakarta, pukul 08.00 – 12.30 WIB. Seminar nasional ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Haryatmoko dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Saras Dewi dari Universitas Indonesia, A. Sujud Dartanto, S.Sn., M.A. dari Galery Nasional Indonesia dan satu pembicara kunci, Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman, S.S., M.A. dari Universitas Pelita Harapan. Dr. Koes Yuliadi sebagai moderator dan Trisna Pradita Putra, S.Sos., M.M., sebagai pembawa acara akan memastikan bahwa jalannya seminar berjalan lancar dan menarik. Seminar diselenggarakan sebagai salah satu langkah yang signifikan dalam memperkaya pemahaman tentang hubungan antara seni, religi, keadaban.

Perjalanan warga bangsa ini sungguh tidak mudah. Melewati jalan terjal, menikung, lorong-lorong, seringkali disertai turbulensi yang mencemaskan. Meski demikian, warga bangsa Indonesia cukup teruji menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang kompleks – meliputi situasi sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, intoleransi, krisis lingkungan, krisis etika, manipulasi hukum, dan sebagainya –  meski sesungguhnya tak pernah tuntas hingga ke akar persoalan.

Di tengah situasi seperti itu muncul pertanyaan spesifik, “apa peran seni/kesenian dalam persoalan kebangsaan?”; atau “di manakah kesenian memerankan diri”. Pertanyaan ini relevan mengingat bahwa pada dasarnya genetika bangsa Indonesia adalah seni. Sebagian warga bangsa terbiasa mengekspresikan banyak kepentingan melalui media kesenian. Sementara sebagian dari kita memercayai bahwa kesenian terkait erat dengan persoalan melatih kehalusan budi, menajamkan sensitivitas pada kemanusiaan dan berbagai persoalan social, politik, dan lingkungan. Apakah seniman mulai kehilangan daya kritisnya? Apakah seniman mulai tumpul dan menjauh dari keberpihakan pada berbagai krisis? Apakah kesenian mulai kehilangan fungsinya sebagai penggugah kesadaran berbangsa, berwarganegara, dan berkemanusiaan?

Pertanyaan-pertanyaan itu secara khusus tentu menyasar pada institusi pendidikan tinggi seni, salah satunya Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, yang pada tahun ini menapaki usia ke-40 tahun atau memasuki perayaan Lustrum ke-8. ISI Yogyakarta pantas mendapatkan pertanyaan-pertanyaan itu, mengingat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi seni yang mengajarkan praktik penciptaan seni dan produksi pengetahuan seni, yang diharapkan sivitas akademika dan para alumninya dapat memerankan diri di tengah masyarakat secara aktif, produktif, dan mencerahkan. Berbagai pertanyaan tersebut telah coba dijawab oleh para narasumber melalui paparannya.

Seminar nasional ini dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi. M.Hum. Dalam sambutannya, Dr. Irwandi, M.Hum. menyampaikan bahwa seminar ini merupakan sarana untuk melakukan refleksi kritis. Narasumber yang dihadirkan "Guru Bangsa", Pemikir Kebangsaan dan Etika Bernegara, Pemikir Kebudayaan, serta Pengkaji Kesenian sebagai narasumber dalam seminar nasional ini. Mari kita gunakan momentum ini untuk berdiskusi, berbagi pandangan, dan menemukan kembali peran seni dalam masyarakat kita yang terus berkembang.

Menurut Dr. Suwarno Wisetrotomo selaku Koordinator Seminar Nasional Lustrum ke-8 ISI Yogyakarta, peserta seminar yang terdaftar secara luring dan daring berjumlah 330 orang dan yang hadir di ruangan ini berjumlah 212 orang. Paparan yang menarik dari setiap narasumber membuat peserta menyimak penyampaian paparan dengan seksama sehingga mengubah lamanya waktu penyelenggaran seminar yang semula akan diakhir pukul 12.00 WIB berubah menjadi 12.30 WIB.

 

 













 

 

 

 

PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA 2024









Kunjungan & Monev UTBK 2024

 

Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT.

Direktur Belmawa Kemdikbudristek

Kunjungan & Monev UTBK 2024 di ISI Yogyakarta

 

Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn., Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT

keliling Lokasi UTBK ISI Yogyakarta 2024.

(Foto, Humas ISI Yogyakarta, 2024).


 

MedKrevsProf. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT., Direktur Belmawa Kemdikbudristek Kunjungan & Monev UTBK di ISI Yogyakarta (Sabtu, 3.5.2024). Prof Suning, sekitar pukul 06.15 WIB sudah tiba di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jalan Paragtritis Km. 6,5 Sewon Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

ISI Yogyakarta sebagai salah satu Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasar Tes (UTBK-SNBT) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2024 mendapat kunjungan dan Monev langsung dari Tim Pusat. Pelaksanaan UTBK di ISI Yogyakarta mulai tanggal 30 April 2024 s.d tanggal 2,3,4,6,7 Mei 2024.

Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn (Pengarah & Ketua UTBK), beserta Panitia UTBK menerima Prof Suning di Ruang VIP Rektorat ISI Yogyakarta. Hadir antara lain Dr. Suryati,M.Hum (Purek II), Muhamad Sholahuddin,M.T (Dekan FSR), Dr. I Nyoman Cau Arsana, S.Sn., M.Hum (Dekan FSP), Dekan FSMR, Dr. Edial Rusli, SE., M.Sn (Dekan FSMR), Dra. M. Heni Winahyuningsih, M. Hum (Pudek I FSP), Oscar Samaratungga, S.E, M.Sn. (Pudek I FSMR), Catur Wibono, S.Sn., M.Sn (Pudek II FSP), Retno Mustikawati,  S.Sn., MFA., Ph.D. (Pudek II FSMR), Hangga Hardhika,M.Des (KorPel), Dra. R.A. Esti Hapsari Saptiasih (Sekretaris UTBK), Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum (Koord Monev/Kepala Unit Penjaminan Mutu).


Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn., menjamu

 Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT., di ruang VIP ISI Yogyakarta.

(Foto, Ka.Penjamu, 2024).


 

Pada kesempatan ini Koord. Monev ISI Yogyakarta, memberikan waktu ke Prof. Suning perihal kunjungan dan monev di ISI Yogyakarta. Prof Suning menyampaikan bahwa monev dimaksudkan untuk mengetahui secara riil dan mendapatkan masukan pelaksanaan UTBK di setiap Pusat UTBK PTN termasuk di ISI Yogyakarta. Monev bukan mencari kekurangan pelaksanaan UTBK ISI Yogyakarta 2024 ini tetapi lebih mendapatkan masukan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan UTBK di tahun mendatang. Hal ini yang penting saya sampaikan, untuk itu kami titip pelaksanaan UTBK ISI Yogyakarta memberikan fasilitas peserta dengan baik dan nyaman dalam mengikuti UTBK 2024.

Mas Rektor menyampaikan bahwa kepanitiaan UTBK-SNBT ISI Yogyakarta telah dipersiapkan dan dibentuk dengan baik  berdasarkan Keputusan Ketua Umum Tim Penganggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Nomor: 02/KEP.SNPMB/2024 Tentang Perubahan Atas Keputusan Ketua Umum Tim Penganggungjawab SNPMB Nomor: 01/KEP.SNPMB/2024 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer Pada Perguan Tunggi Negeri (PUSAT UTBK PTN) Tahun 2024. Selanjutnya diterbitkan Keputusan Rektor ISI Yogyakarta, Nomor:203/IT4/HK/2024 Tentang Panitia Penyelenggara SNBT-UTBK di Lokasi ISI Yogyakarta 2024, ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 2024 oleh Rektor ISI Yogyakarta, TTD. IRWANDI.

Pada kesempatan ini, Prof Suning menanyakan fasilitas dan peserta UTBK ISI Yogyakarta. Hangga Hardhika, S.Sn.,M.Ds (KorPel UTBK) menjelaskan bahwa fasilitas ruang UTBK ada 12 terdapat di Gedung Jurusan Pedalangan - Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Gedung Jurusan Desain, Gedung Jurusan Kriya - Fakultas Seni Rupa (FSR), Gedung Prodi Animasi, Gedung Dekanat - Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Gedungn UPT Pusat Komputer, dan Gedung UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta serta ruang tunggu peserta UTBK. Fasilitas teknologi meliputi: Perangkat Keras Client (PC: 379 unit, PC utama 347 unit, PC cadangan 32 unit)) untuk Pengawas dan Peserta Ujian, Konfigurasi Jaringan, Pasokan Daya Listrik (PLN, Genset). Ruang Sekretariat UTBK, Ruang Klinik UTBK dan Tempat Parkir Peserta UTBK Peserta sejumlah 4.037 calon mahasiswa  mengikuti UTBK-SNBT 2024 di Kampus ISI Yogyakarta terbagi dalam 14 sesi.


Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT., Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn.,

 didampingi panitia UTBK di depan Lokasi UTBK Gedung Pespustakaan  ISI Yogyakarta.

(Foto, Humas ISI Yogyakarta, 2024).

 


Selanjutnya Prof Suning meninjau lokasi UTBK ISI Yogyakarta. Lokasi pertama di kunjungi Gedung Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa (FSR), Gedung UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Selanjutnya ke lokasi Gedung Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), dan Gedung Dekanat - Fakultas Seni Media Rekam (FSMR).


Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn., Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT.,

Dr. Suryati,M.Hum. (PRII ) turun tangga Lokasi UTBK Gedung Dekanan FSMR ISI Yogyakarta.

(Foto, Humas ISI Yogyakarta, 2024).

 

Di akhir kunjungan dan monef, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST. MT., menanyakan ke Mas Hangga, selaku KorPel menambahkan bahwa pelaksanaan UTBK di ISI Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin baik dan lancar. Memang pada tahun 2023 ada perubahan soal jadi ada kendala. Akan tetapi tahun 2024 sudah Kembali lancar. Harapannya UTBK 2024 di ISI Yogyakarta dapat berjalan baik sehingga sampai tanggal 7 Mei, lancar dan selamat.

 

Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn., Dr. Suryati, M.Hum (PR II),

Prof. Dr Sri Suning Kusumawardani ST. MT., Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum. (Kord.UTBK)

menuju Lokasi UTBK ISI Yogyakarta lainnya.

(Foto, Humas ISI Yogyakarta, 2024).

 

ISI Yogyakarta sebagai salah satu Pusat UTBK PTN 2024, telah mempersiapkan fasilitas terbaik untuk seluruh peserta UTBK  bisa mengikuti UTBK dengan nyaman dan aman. Untuk mendapatkan informasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ISI Yogyakarta dapat komunikasi Bagian Humas ISI Yogyakarta, Email humas@isi.ac.id telepon (0274) 513025. (N.I.Basuki & Dwija Cahya Putra).

 

 

 

 

 

 

 

UTBK-SNBT 2024

 

ISI YOGYAKARTA LAKSANAKAN UTBK-SNBT 2024

Diikuti Sejumlah 4.037 Calon Mahasiswa

 

MedKrevs – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jalan Paragtritis Km. 6,5 Sewon Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ISI Yogyakarta mulai laksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasar Tes (UTBK-SNBT). Pada hari ini, Selasa, 30 April 2024, KorPel UTBK, Hangga Hardhika, S.Sn., M.Ds menyampaikan laporan bahwa peserta sejumlah 4.037 calon mahasiswa  mengikuti UTBK-SNBT 2024 di Kampus ISI Yogyakarta.

ISI Yogyakarta sebagai salah satu Pusat UTBK PTN 2024, telah mempersiapkan sejumlah fasilitas terbaik agar seluruh peserta UTBK bisa menjalani tes dengan nyaman. UTBK-SNBT akan berlangsung sampai 7 Mei 2024. Jika perlu informasi yang lebih luas dapat komunikasi Bagian Humas ISI Yogyakarta, Email humas@isi.ac.id telepon (0274) 513025.